Duka Banjir Bali: Ketika Negeri Dieksotifikasi

7 hours ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi banjir di Bali. Dibuat dengan AI ChatGPT oleh Rizky Amanda Putra Hanka. Foto: Dokumentasi pribadi.

Selama kurang lebih tiga hari, negeri yang identik dengan pura dan berbagai kisah dewata itu diterjang banjir destruktif. Melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah menetapkan status tanggap darurat di seantero negeri. Hingga Jumat, 11 September 2025, tercatat setidaknya ada 16 korban jiwa dan lebih dari 500 orang terpaksa meninggalkan kediaman mereka.

Warganet beramai-ramai menyampaikan belasungkawa atas apa yang menimpa saudara setanah air mereka. Banyak akun mengangkat dokumentasi dengan berbagai gradasi. Tagar #prayforbali lekas menggema di media sosial, beriringan dengan kritik terhadap pemerintah serta kondisi tata ruang Bali yang katanya sudah "sempit".

Pada 2024, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) telah menyuarakan keprihatinan terhadap alih fungsi lahan yang terjadi di Bali. Mereka mendapati bahwa Bali, setidaknya, "menyempit" karena kehilangan 1.000-2.000 hektar lahan (semisal sawah dan lahan hijau lain) setiap tahunnya. Tempat yang seharusnya menjadi area resapan air tersebut justru digantikan dengan beton-beton hotel, villa, restoran, dan sejenisnya. Akibatnya, air tidak tertampung dan cenderung jadi limpasan.

Keberadaan infrastruktur pariwisata tersebut memang mendongkrak perekonomian negeri secara signifikan. Survei Bank Indonesia menunjukkan sektor pariwisata mendominasi pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2023 yakni mencapai sekitar 54,64% sebagai andil dari keseluruhan pertumbuhan ekonomi Bali. Bahkan, Bali disebut menyumbang hampir 50% dari total devisa pariwisata Indonesia.

Sayang seribu sayang, Bali cenderung dilihat sebagai objek eksotis semata. Banjir yang baru-baru ini menjadi tragedi merupakan tanda bahwa kita terlalu sibuk memikirkan fulus, pelancong, pengusaha, dan investor, ketimbang nasib jangka panjang masyarakat sendiri. Kita lebih sibuk mempercantik citra pulau dan mengabaikan realitas yang sesungguhnya: tergerusnya lingkungan hidup dan tersisihkannya hak masyarakat lokal.

Warga memeriksa kondisi bangunan pura yang rusak akibat banjir di Pasar Kumbasari, Denpasar, Bali, Kamis (11/9/2025). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO

Tatapan yang Membingkai Bali

Gambaran Bali di paras dunia cenderung "tidak sebagaimana adanya". Ia dibingkai sebagai surga yang wajib dikunjungi oleh siapa pun. Bentang alam yang kaya dan budaya yang terawat disajikan melalui iklan dan brosur-brosur komersial. Bali pun menjadi seperti hidangan yang hanya memuaskan tamu. Apa yang terjadi di Bali dapat dipahami dengan kerangka colonial gaze.

Colonial gaze 'tatapan kolonial' merupakan konsep yang menggambarkan bagaimana suatu negeri dan penduduknya dilihat dari sudut pandang kolonial. Konsep yang banyak dibicarakan dalam tradisi poskolonial ini menggambarkan bahwa pihak kolonial kerap memosisikan negeri koloni atau jajahannya sebagai entitas yang primitif, mistik, dan, tidak rasional, tetapi eksotis atau bernilai khusus (indah, unik, jarang, dan semisalnya). Negeri itu pun dianggap memiliki potensi untuk memenuhi kepentingan mereka.

Kepentingan tersebut bukan sembarang kepentingan. Pihak kolonial senantiasa membungkusnya dengan narasi "penyelamatan". Karena mereka melihat negeri koloni sebagai pihak primitif, mistik, dan tidak rasional, mereka pun tampil seolah-olah sebagai pembawa keselamatan seperti perkembangan infrastruktur dan kesejahteraan jangka panjang. Padahal, mereka justru memeras sumber daya negeri tersebut untuk diri mereka sendiri dan mengabaikan hak penduduknya.

Dalam konteks ini, meski penjajahan di Indonesia telah usai secara literal, Bali merupakan contoh eksplisit bagaimana colonial gaze masih bekerja. Bali yang kaya akan budaya dan bentang alam yang khas dianggap harus "diselamatkan" karena keeksotisan itu. Narasi tambahan seperti isu ekonomi daerah, pembangunan nasional, dan kebutuhan atau kelayakan untuk go international pun digaungkan. Jika tidak, Bali bisa dianggap tertinggal atau menyia-nyiakan potensi yang dimiliki.

Apa maksudnya? Maksudnya adalah Bali dipromosikan melalui sudut pandang kolonial, seolah-olah harus dikembangkan agar sesuai dengan standar estetika atau model bisnis yang mendominasi cara pandang global. Cara ini membuat budaya dan alam Bali dijadikan komoditas untuk memenuhi kebutuhan pariwisata internasional. Kasarnya: objek konsumsi dan objek atraksi. Masyarakat lokal pun sering hilang kendali atas narasi pembangunan dan sumber daya mereka sendiri.

Pura Lempuyang Luhur, Bali Foto: Shutter stock

Di sinilah titik mula eksploitasi terhadap Pulau Seribu Pura itu muncul. Dengan dalih potensi wisata, para pengusaha dan investor yang notabene lebih ber- Read Entire Article