FRAKSI Partai Gerindra menonaktifkan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dari keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari keputusan Wakil Ketua Komisi VII itu yang mengundurkan diri sebagai anggota DPR, pada Rabu malam, 10 September 2025.
“Prinsipnya untuk per hari ini kami sudah sepakat untuk melakukan penonaktifkan setelah kami mengkaji dan berkoordinasi dengan Dewan Pemimpinan Pusat Partai Gerindra,” kata Sekretaris Fraksi Gerindra Bambang Haryadi di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 11 September 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Ia mengatakan Fraksi Gerindra menghormati keputusan Saraswati tersebut. Namun, ia menekankan Gerindra harus menjunjung tinggi asas maupun prinsip demokrasi. Sebab, Saraswati mendapat mandat menjadi wakil rakyat di daerah pemilihan Jakarta III, terdiri tas Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kabupaten Kepulauan Seribu, pada Pemilu 2024.
“Di sana kami mendapatkan suara sekitar 227 ribu dan sebagian adalah mandat yang diberikan masyarakat dari tiga wilayah tersebut kepada kader kami yang bernama Rahayu Saraswati,” ujar Bambang.
Ia memastikan Gerindra akan menindaklanjuti pengunduran diri Saraswati tersebut sesuai dengan ketentuan undang-undang. “Karena Beliau adalah anggota DPR dan juga merupakan kader partai,” katanya.
Saraswati menyatakan mengundurkan diri sebagai anggota DPR melalui unggahan video di akun Instagram miliknya, pada Rabu, 10 September 2025. Alasan pengunduran diri keponakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto karena ucapannya yang dinilai menyakiti hati masyarakat.
“Dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai anggota DPR RI kepada Fraksi Partai Gerindra," kata Saraswati melalui akun Instagram miliknya, pada Rabu, 10 September 2025.
Pernyataan yang dimaksudkannya itu ditayangkan di siniar Antara TV pada 28 Februari 2025. Video Saraswati yang tayang di kanal YouTube Antara TV Indonesia itu berjudul "Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif". Video ini berdurasi 42 menit.
Menurut Saraswati, potongan video yang kemudian dinilai menyakiti masyarakat berasal dari menit ke-25 hingga menit ke-27 di siniar tersebut. Isi rekaman video di menit tersebut adalah Saraswati membicarakan kewirausahaan. Ia menyebut generasi muda harus mengambil inisiatif lebih untuk menekuni dunia usaha dan mencari pekerjaan.
"Saya mohon izin, mohon maaf, karena mungkin saya dari generasi milenial yang pandangannya sedikit berbeda, karena dengan kemajuan teknologi yang ada di dunia saat ini, jangan kita bersandar kepada sektor-sektor yang sebenarnya sudah melalui masa-masa automasi," kata Saraswati di rekaman video tersebut.
Saraswati menjelaskan, pernyataannya tersebut sudah dipotong, lalu disebar di media sosial pada pertengahan Agustus 2025. Potongan video itu yang diduga ikut menyulut kemarahan masyarakat sehingga berdemonstrasi sepanjang akhir Agustus lalu.
Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Larangan Pelajar Berdemonstrasi Melanggar Konstitusi