
PENGUATAN desa tangguh bencana perlu dilakukan untuk mengantisipasi banyaknya jatuh korban saat terjadi bencana khususnya bencana tsunami. Hal terpenting dalam penguatan desa tangguh bencana yaitu mengedukasi masyarakat mulai dari keluarga.
"Keluarga tangguh bencana merupakan langkah mitigasi non struktural yang menyasar unit terkecil masyarakat," kata Ketua Pelaksana Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Pancasila (UP) Riza Darma Putra pada program PkM tim dosen UP, di Desa Bayah Barat, Lebak, Banten.
Ia mengatakan PkM yang merupakan program Hibah Bima Kemendiktisaintek skema pemberdayaan kemitraan masyarakat dan bagian Tridharma Perguruan Tinggi ini dilakukan berupa pelatihan komunikasi risiko bagi relawan desa tangguh bencana (Destana) Bayah Barat.
"Para relawan Destana ini kami berikan pelatihan melakukan komunikasi risiko bencana khususnya tsunami pada level keluarga di kawasan rawan bencana Bayah Barat," ucapnya.
Riza menjelaskan pelatihan diberikan tim PkM bekerja sama dengan tim Kuliah Kerja Nyata Fakultas Ilmu Komunikasi UP dan Teknik Sipil UP. Pengabdian masyarakat ini sebagai bentuk kelanjutan kerja sama antara UP dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Program itu, terang dia, dilakukan sejak Juli 2025, yakni tim PkM UP melakukan sosialisasi secara door to door ke rumah warga di Rw 09 dan Rw 08 yang ditetapkan sebagai kawasan rawan tsunami. Sedikitnya 90 keluarga menerima manfaat dari program tersebut. Selain itu, dilakukan sosialisasi secara berkelompok di kawasan rawan dengan melibatkan para tokoh dan pegiat sosial lokal.
Saat pelatihan juga dibuat simulasi bermain gameboard yang melibatkan relawan dan dipandu mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UP. Peserta pun diberikan tas siaga bencana sebagai bahan sosialisasi untuk warga lain. Sebagaimana diketahui, kawasan Bayah merupakan wilayah Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia atau IDRP (Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project) yang diinisiasi BNPB bersama stakeholder lainnya sejak 2023 lalu.
Riza pun berharap kegiatan pelatihan tersebut dapat memperkuat Destana dalam mengkomunikasikan risiko bencana bagi keluarga di wilayah Bayah Barat. “Pelatihan komunikasi risiko ini juga untuk memperkuat Destana dalam mengedukasi keluarga dan masyarakat secara tepat sasaran dan efisien," ungkap dosen komunikasi tersebut.
Kepala Desa Bayah Barat Usep Iskandar menambahkan program ini sangat bermanfaat untuk memperkuat risilensi warga. “Bayah Barat sebagai desa rawan bencana harus diperkuat literasi warga khususnya keluarga dan relawan Destana," kata Usep.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi bencana secara rutin bagi semua warga melalui komunikasi risiko yang sesuai konteks lokal masyarakat di selatan Banten tersebut. (H-2)