
GUBERNUR Jakarta, Pramono Anung angkat bicara soal kemunculan tanggul beton di perairan Cilincing, Jakarta Utara, yang menuai sorotan warganet. Keberadaan tanggul ini dikhawatirkan menghambat aktivitas nelayan.
Tanggul tersebut diketahui dibangun PT Karya Citra Nusantara (KCN), operator terminal umum di Pelabuhan Marunda. PT KCN adalah perusahaan patungan: PT KBN (BUMN) memiliki 15% saham, sementara PT KTU (swasta) menguasai 85%. Dari sisi kepemilikan, Pemprov DKI turut memiliki 25,85% saham di PT KBN.
Pramono menegaskan Pemprov akan memanggil PT KCN untuk meminta jaminan agar mata pencaharian nelayan tidak terganggu.
"Saya sudah minta dinas terkait segera mengundang perusahaan itu dan memastikan akses nelayan tetap terjaga," kata Pramono di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (11/9).
Ia juga menekankan, izin Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL) bukan kewenangan Pemprov DKI, melainkan dikeluarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Itu kewenangan KKP yang diberikan kepada PT KCN," tegasnya.
Meski begitu, mantan Sekretaris Kabinet itu memastikan Pemprov akan mengawal agar nelayan tidak kehilangan ruang hidup.
"Yang paling penting, aktivitas nelayan tidak boleh terganggu," ujarnya.
Video Viral
Keberadaan tanggul beton itu pertama kali viral lewat unggahan akun Instagram @cilincinginfo. Dalam video, seorang nelayan dari atas perahunya memperlihatkan beton sepanjang 2–3 kilometer yang membelah laut Cilincing.
"Tanggul beton ini bikin susah nelayan melintas. Harus mutar jauh untuk cari ikan," ungkap sang nelayan. (Z-10)