Janice Tjen mengalahkan petenis Inggris bernama Francesca Jones selaku unggulan keenam dalam partai semifinal WTA Tour (250) Sao Paulo 2025 di Brasil, Sabtu (13/9) malam WIB. Skor akhir 7-6 (7-0) dan 6-3. Pencapaian gemilang di debut WTA Tour-nya.
Janice Tjen mengukir sejarah sebagai petenis pertama Indonesia dalam lebih dari dua dekade terakhir masuk final sektor tunggal WTA. Petenis Indonesia terakhir yang mencapai final dan bahkan menjuarai nomor tunggal turnamen WTA adalah Angelique Widjaja.
Angelique Widjaja menjadi juara di Pattaya Open, Thailand, pada November 2002. Jadi sebelum langkah Janice Tjen menuju final WTA Sao Paolo 2025, sudah lebih dari 23 tahun tidak ada petenis Indonesia di final tunggal WTA sejak prestasi Angelique Widjaja tersebut.
Dalam pertandingan ini, pada set pertama, duel Janice Tjen dan Francesca Jones berjalan sengit. Janice sempat unggul 2-1 lebih dulu, sebelum Jones menyamakan skor menjadi 2-2. Janice kembali memimpin 4-2 lalu sempat unggul 5-3. Kemudian, Jones mendapat momentum bangkit dan membalikkan kedudukan menjadi 5-6.
Namun, Janice mampu membuat skor sama kuat lagi 6-6, sehingga set pertama harus ditentukan lewat tie-break. Pada tie-break, Janice tampil tanpa celah dan langsung melesat untuk mengunci kemenangan 7-0. Set pertama ditutup dengan skor 7-6 (7-0) untuk keunggulan Janice.
Pada set pertama, Janice mencatatkan persentase kemenangan poin dari servis pertama hingga 90% dan hanya melakukan 3 double fault, lebih sedikit dibanding Jones yang mencatat 6 double fault. Secara total poin, Janice unggul 44-33.
Set kedua berlangsung sama ketatnya dengan set pertama. Hingga game keenam, kedudukan masih imbang 3-3. Kedua pemain sama-sama berhasil mempertahankan servis di beberapa game penting, dengan banyak poin berlangsung ketat hingga deuce dan break point.
Banyak peluang break tercipta. Namun hingga skor 3-3, baik Janice Tjen maupun Jones belum benar-benar mampu memanfaatkan break point secara konsisten. Efektivitas servis dan reli panjang masih menjadi penentu.
Memasuki game ketujuh, Janice tampil semakin percaya diri. Ia berhasil memegang servis dengan solid sehingga unggul 4-3 atas Jones. Momen krusial terjadi di game berikutnya saat Janice sukses mematahkan servis Jones setelah pertarungan sengit sepanjang game kedelapan, membuat skor berubah menjadi 5-3.
Statistik menunjukkan efektivitas Janice dalam menjaga poin kritis, serta minimnya unforced error. Di game kesembilan, tanpa banyak kesalahan, Janice segera mengunci kemenangan dengan servis yang konsisten, menutup set kedua dengan skor 6-3.