Akhir-akhir ini kita sering melihat banyak orang yang memiliki kebiasaan buruk, yaitu merokok, baik rokok konvensional maupun rokok elektrik yang kini banyak digunakan di zaman modern. Tercatat sekitar 70 juta jiwa di Indonesia merupakan perokok aktif. Hal yang sangat disayangkan adalah rokok diperjualbelikan secara bebas, sehingga banyak anak-anak di bawah umur yang sudah mengkonsumsi rokok.
Rokok adalah tembakau yang digulung dalam kertas, kemudian dibakar dan dihisap. Bahaya utama rokok terletak pada kandungan zat kimia di dalamnya, terutama nikotin, yang dapat menyebabkan kecanduan. Sayangnya, banyak orang yang sudah kecanduan rokok, bahkan hingga bertahun-tahun, karena nikotin sudah menumpuk dalam tubuh mereka.
Rokok tidak hanya berbahaya bagi perokok aktif, tetapi juga bagi orang yang tidak merokok. Asap rokok sangat mengganggu orang di sekitarnya karena baunya yang tidak sedap serta kandungan zat berbahayanya. Menghirup asap rokok dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Selain merugikan banyak orang, asap rokok juga dapat menyebabkan kematian. Beberapa kasus menunjukkan adanya korban jiwa, bahkan pada balita, akibat terpapar asap rokok. Semakin sering seseorang menghirup asap rokok, semakin besar pula dampak buruk yang akan dialami, meskipun ia bukan perokok.
Istilah perokok pasif merujuk pada individu yang tidak merokok, tetapi menghirup asap rokok dari perokok aktif di sekitarnya. Asap tersebut berasal dari ujung rokok yang menyala maupun dari hembusan napas perokok aktif. Kasus perokok pasif sudah banyak terjadi di Indonesia. Dampak kesehatan yang ditimbulkan sangat berbahaya. Data tahun 2022 mencatat bahwa sebanyak 1,3 juta jiwa meninggal dunia akibat menjadi perokok pasif. Kondisi ini perlu diwaspadai karena sangat berisiko bagi kesehatan. Baca juga: bps.id
Dampak Bagi Perokok Pasif?
Dampak perokok pasif pada orang dewasa antara lain meningkatkan risiko kanker paru-paru sebesar 20–30%, serta memicu penyakit serius lainnya, seperti stroke dan serangan jantung. Perokok pasif juga sangat berbahaya bagi ibu hamil. Menghirup asap rokok dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur. Kandungan berbahaya seperti nikotin dapat masuk ke aliran darah ibu hamil dan terserap oleh janin. Semakin sering ibu hamil terpapar asap rokok, semakin besar risiko gangguan kesehatan pada dirinya maupun janinnya.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Untuk mencegah bahayanya perokok pasif, kita dapat melakukan beberapa langkah, antara lain: 1. Menghindari tempat yang banyak perokok aktif. 2. Menegur dengan sopan orang yang merokok sembarangan. 3. Memilih lokasi yang bebas dari asap rokok. 4. Melarang orang merokok di dalam rumah. 5. Menggunakan masker sebagai pelindung dari asap rokok.
Selain itu, diperlukan kebijakan yang tegas terhadap perokok aktif agar dampak buruk rokok tidak meluas. Masyarakat dapat menciptakan lingkungan sehat bebas asap rokok, seperti menyediakan ruang publik tanpa rokok dan memperbanyak ruang hijau yang menghasilkan oksigen. Edukasi serta ajakan untuk berhenti merokok juga sangat penting. Menegur perokok secara halus agar tidak merokok di dekat orang lain dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Rokok secara perlahan dapat membunuh penggunanya. Jika kita menyayangi diri sendiri, berarti kita juga menyayangi keluarga kita. Oleh karena itu, STOP merokok, mari ciptakan lingkungan yang sehat tanpa asap rokok, mulailah hidup sehat tanpa rokok untuk menjaga lingkungan sekitarmu tetap sehat,aman, dan tidak merugikan banyak orang karena asap rokok!