
Daihatsu Ceria jadi mobil lawas yang jarang ditemui di jalan saat ini. Namun, bagi Lukman Septian atau yang karib disapa Cecep mobil mungil lansiran 2005 ini justru punya daya tarik tersendiri.
Meski sudah berstatus tangan ketiga, Cecep tetap jatuh hati pada hatchback mungil ini berkat ukurannya dan keunikan yang jarang ditemui.
Cecep mengaku awalnya mencari mobil kecil karena kondisi rumahnya di perumahan yang sempit. Sebelum meminang Ceria, ia sudah pernah memiliki Daihatsu Sigra dan Hyundai Matrix.
“Saya waktu ambil mobil ini karena nyari mobil ukuran kecil, biar gampang masuk garasi dan sat set di jalan,” ungkapnya saat ditemui di acara Daihatsu Kumpul Sahabat Cirebon, Minggu (10/8/2025).

Unit Daihatsu Ceria ini ia dapatkan dari marketplace pada 2024 dengan harga Rp 37,5 juta. Kelengkapan surat-suratnya pun lengkap, dengan kondisi pajak hidup.
“Alhamdulillah mesinnya masih original, dan kondisinya masih bagus banget. Dibawa ke perbukitan di daerah Kuningan, Jawa Barat pun nggak ada masalah,” katanya.
Selama setahun memakainya, Cecep kerap mengajak keluarga berkeliling, termasuk road trip ringan ke kawasan di Jawa Barat. Yang menarik, di bagian belakang mobil Cecep memasang logo Mini Cooper.
“Dulu sempat mau beli Mini Cooper, tapi nggak kemahalan. Jadi saya pasang logo Mini di belakang, Daihatsu Ceria tapi logo Daihatsu tetap ada di depan. Istilahnya Mini Cooper low budget, lah,” ujarnya.
Untuk modifikasi, Cecep melakukan ubahan ringan seperti bumper depan dan belakang, side skirt, handle pintu, cover jok, dan knalpot racing. Mesinnya tetap standar. Menurutnya, daya tarik Daihatsu Ceria bukan hanya karena ukurannya yang ringkas, tapi juga faktor kelangkaannya.

“Orang masih banyak yang antusias lihat mobil ini kalau dibawa jalan, soalnya unik dan jarang. Di Jawa Barat saja populasinya sekitar 16 unit, nasionalnya sih ada 100 lebih,” jelasnya.
Soal perawatan, Cecep mengaku tidak terlalu khawatir. Spare part lokal masih ada meski jumlahnya terbatas, dan sebagian komponen diimpor dari Malaysia.
“Banyak yang masukin spare part dari Malaysia lewat komunitas. Harganya lebih tinggi, tapi masih terjangkau,” pungkasnya.











