Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengerahkan militer, polisi, dan sipil untuk mengawasi 284 lokasi "garis depan" seantero Venezuela, Kamis (11/9) waktu setempat.
Upayanya itu karena desakan dari Presiden AS, Donald Trump yang sudah merangkai militernya di garis Karibia Selatan, seperti sepuluh jet tempur F-35 ke lapangan udara Puerto Riko.
Pekan lalu, AS menewaskan sebelas korban jiwa dan menenggelamkan kapal dari Venezuela yang diduga menampung narkotika ilegal.
Maduro menyebar 25.000 tentara untuk negara bagian di sepanjang perbatasan Venezuela dengan Kolombia sentral perdagangan narkoba.
Bulan lalu, Gedung Putih menuduh Maduro turut menyelundupkan narkotika. Bahkan, ia akan memberikan upah 50 dolar bagi yang penangkap Maduro.
Namun, Maduro selalu membantah tuduhan tersebut dan pemerintahannya mengatakan Venezuela bukanlah produsen narkoba.