Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) terekam kamera CCTV tengah berkeliaran di kawasan perkantoran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kejadian ini membuat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar menetapkan status siaga satu, serta menurunkan tim untuk menelusuri pergerakan satwa dilindungi tersebut.
Dari hasil pemantauan, harimau itu ternyata masih berusia di bawah dua tahun dan diduga terpisah dari induknya di sekitar kawasan Hutan Palupuh. Tim BKSDA bersama sejumlah relawan dan lembaga konservasi kini melakukan pemantauan intensif dengan kamera trap, drone termal, serta opsi penggiringan agar anak harimau dapat kembali ke induknya.
Harimau Sumatera Masuk Kawasan Kantor BRIN Agam, BKSDA Tetapkan Siaga Satu
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menetapkan status siaga satu setelah seekor harimau sumatera terekam kamera CCTV berkeliaran di kawasan perkantoran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kabupaten Agam, Rabu (15/10) malam. Satwa dilindungi itu tampak mengelilingi gedung sebelum bergerak ke area belakang kantor.
Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra, menjelaskan bahwa pihaknya langsung menurunkan tim gabungan bersama Centre for Orangutan Protection (COP) dan beberapa kelompok masyarakat untuk melakukan pemantauan dan pengamanan di lokasi.
“Kita menetapkan siaga satu setelah harimau sumatera masuk ke kawasan perkantoran BRIN di Agam, tepatnya di Koto Tabang, Kecamatan Palupuh,” kata Ade, dikutip dari Antara.
Sebagai langkah antisipasi, petugas meminta warga untuk menghentikan aktivitas di kebun dan mengevakuasi satu keluarga yang tinggal di sekitar lokasi. Pemantauan juga dilakukan menggunakan drone thermal untuk melacak keberadaan satwa tersebut di malam hari.
“Usai warga menghentikan kegiatan di kebun, kami langsung melakukan pemantauan di lokasi untuk mencari keberadaan satwa tersebut,” ujar Ade.
BKSDA Sumbar Pasang 10 Kamera Trap untuk Lacak Harimau Sumatera di Kawasan BRIN
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat meningkatkan patroli dan memasang 10 kamera trap untuk melacak keberadaan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang masuk ke kawasan perkantoran BRIN Agam, Rabu (15/10). Langkah ini diambil setelah status siaga satu ditetapkan menyusul kemunculan satwa dilindungi tersebut.
Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra, menyebutkan bahwa pemasangan kamera dilakukan di jalur yang diduga menjadi lintasan harimau. Pemantauan juga dilakukan dengan drone thermal untuk mengantisipasi pergerakan satwa pada malam hari.
“BKSDA Sumbar mengintensifkan patroli dan menelusuri jalur-jalur perlintasan serta memasang kamera trap sebanyak 10 unit untuk memantau pergerakan harimau tersebut,” ujar Ade, dikutip dari Antara.